Sexual Intelligence .... ?
Eehhmm ... artinya kan kecerdasan seksual ya? Wah...
jangan-jangan ini ngajarin untuk mesum nih. Gak bener nih ..., porno!
Mungkin inilah reaksi sebagian besar orang yang untuk pertama
kalinya mendengarkan tentang Sexual Intelligence.
Memang benar, jika diartikan secara langsung dalam bahasa
Indonesia, Sexual Intelligence (SI) akan berarti Kecerdasan Seksual. Baik dalam
bahasa Inggris maupun Indonesia, Sexual Intelligence dan Kecerdasan Seksual
memiliki arti yang sama, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan seksual.
SI merupakan kecerdasan baru yang saya publikasikan akhir
2017 melalui buku Sexual Intelligence -
Basic for Relationship Goals. SI berhasil saya deskripsikan setelah melakukan
riset panjangnya selama 9 tahun (2009-2017), tentang “Pengaruh Perilaku Seks,
Seksual dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup Manusia”. Terakhir
dia melakukan risetnya di Kuta - Bali selama 3 tahun (2014 – 2017).
Tapi jangan berpikiran negatif dulu ya..., karena saya tidak
mengajarkan kepada Anda untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan seks
melalui teknik, gaya, cara atau obat-obatan tertentu. Karena SI merupakan ilmu
untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam membangun kesadaran seksual.
Seksual sendiri berbeda dengan seks, berbeda pula dengan seksualitas. Terlebih
jika ditambahkan kata “hubungan” didepan ketiganya, maka akan lebih jelas
perbedaannya.
Hubungan seks dipastikan akan melibatkan alat kelamin,
sedangkan hubungan seksual tidak melibatkan alat kelamin sama sekali. Seksual
sendiri adalah – arti singkat – hasrat sesuai orisntasinya. Jadi hubungan
seksual dapat diartikan – arti singkat –
sebagai berbagai bentuk komunikasi sesuai hasrat tanpa melibatkan alat
kelamin. Kemudian yang terakhir, seksualitas berarti hubungan kebersamaan.
(arti diambil dari buku Sexual Intelligence, bab II)
Sexual Intelligence sesungguhnya berarti kemampuan untuk memahami,
melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan proses
sebab-akibat seks, seksual dan seksualitas yang melekat seumur hidup
berdasarkan tujuh kecerdasan seksual.
SI merupakan gabungan dari tujuh aspek dalam memahami seks, seksual
dan seksualitas (3S). Diantaranya; aspek agama, biologis, klinis, psikososial,
budaya, finansial dan perilaku. Ketujuh aspek inilah yang membangun kualitas SI
setiap individu.
Ada tokoh agama yang bisa membangun pemahaman 3S yang telah
jelas tertulis dalam kitab suci sesuai agama dan kepercayaannya masing masing.
Ada seksolog dan dokter yang bisa membangun pemahaman 3S dalam aspek biologis
dan klinis. Ada psikolog yang akan membangun pemahaman 3S yang sangat
dipengaruhi oleh aspek psikososial. Ada Budayawan yang bisa membangun pemahaman
3S sebagai budaya yang berbeda-beda. Ada konsultan finansial yang bisa
membangun pemahaman 3S untuk membiayai sebab-akibat kebersamaan. Ada lovolog
yang yang bisa membangun pemahaman 3S agar memiliki perilaku seksual dan bisa
mengelola kebersamaan yang baik untuk kehidupan yang lebih baik pula.
Jadi menurut kamu, ada yang porno gak sih...?
Baca juga: