Bijaksana itu adalah memperlakukan segala sesuatu sesuai
dengan kecerdasan yang tepat. Termasuk juga menyelesaikan berbagai masalah
berdasarkan ilmu yang sesuai. Karena sungguh tidak bijaksana jika memaksakan
ilmu dan kecerdasan untuk aktivitas yang tidak sesuai. Setuju gak?
Misalnya saja, mesin mobil bermasalah yang kemudian
direparasi oleh seorang dokter dengan menggunakan ilmu kedokteran. Contoh lain
pada permainan bola yang membutuhkan skill pemain bola, namun pelatih
memutuskan untuk memasukan petinju dalam tim-nya. Ya... berantakan jadinya. Jaka sembung bawa golok, gak nyambung bok.
Dalam buku Sexual Intelligence – Basic for Relationship
Goals, yang baru saja saya selesaikan, saya menyarankan untuk memahami terlebih
dahulu tentang seks, seksual dan seksualitas (3S) sebagai tiga hal yang
berbeda. 3S juga merupakan tiga aktivitas berbeda dengan tiga goals yang
berbeda pula. Sehingga menuntut dasar ilmu dan pemahaman yang sesuai. Karena IQ
dan berbagai kecerdasan lainnya bukanlah kecerdasan yang tepat untuk diandalkan
dalam aktivitas 3S. Tentu saja karena IQ dan berbagai kecerdasan lainnya tidak
hubungan dengan seks, seksual dan seksualitas.
Sejarah pun telah membuktikan jika IQ dan berbagai kecerdasan lain menjadi tidak berfungsi saat berhadapan dengan percintaan. Logika bisa tiba-tiba menghilang dan semuanya menjadi buta. Orang yang pintar dan sempurna pun bisa tiba-tiba jadi bodoh dengan begitu saja. Terlebih saat cinta mulai bermasalah.
Artinya, percintaan dengan tiga aktivitas utamanya, yaitu
seks, seksual dan seksualitas memang harus diperlakukan dengan kecerdasan yang
tepat. Jika tidak, hal yang sederhana pun bisa menjadi rumit. Masalah yang
sederhana pun bisa menjadi rumit serumit-rumitnya. Itu lah sebabnya, banyak
yang berkata jika cinta itu rumit. Tentu
saja karena mereka tidak memiliki kecerdasan yang tepat dalam aktivitas
percintaan, yaitu Sexual Intelligence atau Kecerdasan seksual.
Sexual Intelligence adalah kemampuan untuk memahami,
melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang berhubungan dengan proses
sebab-akibat seks, seksual dan seksualitas yang melekat seumur hidup berdasarkan
tujuh kecerdasan seksual.
Memahami 3S merupakan kecerdasan seksual dasar yang akan menjadi
sebab yang baik dalam membangun sebuah pemahaman baru. Melakukan 3S merupakan
aktivitas yang pasti akan dilakukan sesuai dengan pemahamannya. Karena
pemahaman yang baik adalah bibit dari kesadaran atas perilaku seksual yang
lebih baik. Menyelesaikan merupakan ujian keunggulan manusia dalam mencari
solusi dengan cepat dan tepat atas sebuah masalah.
Ketiga hal inilah yang membuat hidup ini begitu mudah untuk
dilewati atau sebaliknya. Masalahnya hanyalah pada kebijaksanaan untuk menempatkan
ilmu dan kecerdasan untuk aktivitasnya. Sudah sesuai atau tidak?
Jadi dalam hal seks, seksual dan seksualitas sebagai
aktivitas yang menjadi sebab-akibat lahirnya manusia di bumi ini, apakah kita
sudah menggunakan kecerdasan yang sesuai? Jika sudah, sungguh bijaksana
kehidupan percintaan Anda.