Rabu, 15 November 2017

PENTINGNYA MEMILIKI KECERDASAN SEKSUAL SEJAK DINI


Kecerdasan Seksual atau Sexual Intelligence (SI) seharusnya sudah mulai dibangun sejak dini. Bahkan sebelum anak menginjak usia remaja. Tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhannnya. Agar saat menginjak usia remaja dan mulai memasuki usia seksua, mereka sudah bisa memahami batasan, arah dan tujuan dari seks, seksual dan seksualitas.
Ini adalah sebuah fase kehidupan yang harus dipersiapkan. Sama dengan mempersiapkan masa depan finansial melalui berbagai pendidikan formal dan non formal untuk meningkatkan IQ, berbagai kecerdasan lain dan skill.  
Karena tanpa kecerdasan seksual, para remaja memiliki perilaku seksual yang bermasalah sebagai sexual history yang buruk seumur hidupnya. Yang tanpa disadar, ternyata bisa memberikan pengaruh buruk pula untuk masa depannya. Hal ini saya tulis dalam bukunya yang berjudul Sexual Intelligence – Basic for Relationship Goals.
Sexual history yang buruk, misalnya pelajar SMA yang melakukan hubungan seks pra nikah dan berakhir dengan kehamilan. Sexual history terburuk tentu saja terjadi pada wanita yang harus menanggung kehamilan ketika masih berstatus pelajar. Sexual history pada pria ketika keluarga wanita menolak berdamai dan menuntutnya pidana dengan pasal pemerkosaan.
Kejadian ini tentu saja mempengaruhi masa depan keduannya. Yang paling sederhana adalah diberhentikan sebagai pelajar SMA. Sehingga mengilangkan peluang untuk memiliki ijasah SMA tepat pada waktunya. Dan untuk selanjutnya, harus membesarkan anak selama beberapa tahun  kedepan.
Lihatlah..... banyak sekali peluang baik di masa depan yang hilang hanya karena kenikmatan seks yang hanya beberapa menit saja.
Kejadian ini tentu saja berbeda awal dan akhir ceritanya jika remaja telah memiliki SI sejak dini yang dibangun bersamaan dengan IQ di bangku pendidikan formal maupun non formal. Karena SI tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya IQ. Keduanya juga dipergunakan untuk dua aktivitas yang berbeda. IQ, berbagai kecerdasan laih dan skill pada akhirnya berguna dalam dunia pekerjaan. Sedangkan SI pada akhirnya berguna untuk memenuhi takdir hidup berpasang-pasangan dan melahirkan keturunan selanjutnya.

Baca juga: 
Sexual Intelligence memberikan kesadaran baru pada setiap individu untuk bisa memahami, melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang berubungan dengan seks, seksual dan seksualitas. SI ibarat kompas yan memberikan batasan, arah dan tujuan yang jelas dalam hidup yang ditakdirkan untuk berpasang-pasangan.
Sehingga setelah memasuki usia seksual, para remaja akan mengenal percintaan yang sehat. Menggunakan SI sebagai kompas dengan berbagai batasan yang dipahaminya agar bisa menentukan dan berjalan pada arah yang benar demi tercapainya berbagai tujuan sempurna dimasa depan.
Karena cinta itu tidak hanya untuk masa sekarang. Cinta juga meninggalkan sexual history masa lalu yang tetap melekat seumur hidup kita. Cinta juga menjadi penyebab baik-buruknya masa depan. Sehingga menjadi sangat bijaksana jika sejak dini, percintaan disadari sebagai aktivitas yang harus dilakukan dengan kecerdasan yang paling tepat.