Kecerdasan Seksual atau Sexual Intelligence (SI) seharusnya
sudah mulai dibangun sejak dini. Bahkan sebelum anak menginjak usia remaja.
Tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhannnya. Agar saat menginjak
usia remaja dan mulai memasuki usia seksua, mereka sudah bisa memahami batasan,
arah dan tujuan dari seks, seksual dan seksualitas.
Ini adalah sebuah fase kehidupan yang harus dipersiapkan.
Sama dengan mempersiapkan masa depan finansial melalui berbagai pendidikan
formal dan non formal untuk meningkatkan IQ, berbagai kecerdasan lain dan
skill.
Karena tanpa kecerdasan seksual, para remaja memiliki
perilaku seksual yang bermasalah sebagai sexual
history yang buruk seumur hidupnya. Yang tanpa disadar, ternyata bisa memberikan
pengaruh buruk pula untuk masa depannya. Hal ini saya tulis dalam bukunya yang
berjudul Sexual Intelligence – Basic for Relationship Goals.
Sexual history yang buruk, misalnya pelajar SMA
yang melakukan hubungan seks pra nikah dan berakhir dengan kehamilan. Sexual history terburuk tentu saja
terjadi pada wanita yang harus menanggung kehamilan ketika masih berstatus
pelajar. Sexual history pada pria
ketika keluarga wanita menolak berdamai dan menuntutnya pidana dengan pasal
pemerkosaan.
Kejadian ini tentu saja mempengaruhi masa depan keduannya.
Yang paling sederhana adalah diberhentikan sebagai pelajar SMA. Sehingga mengilangkan
peluang untuk memiliki ijasah SMA tepat pada waktunya. Dan untuk selanjutnya,
harus membesarkan anak selama beberapa tahun
kedepan.
Lihatlah..... banyak sekali peluang baik di masa depan yang
hilang hanya karena kenikmatan seks yang hanya beberapa menit saja.
Kejadian ini tentu saja berbeda awal dan akhir ceritanya jika
remaja telah memiliki SI sejak dini yang dibangun bersamaan dengan IQ di bangku
pendidikan formal maupun non formal. Karena SI tidak dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya IQ. Keduanya juga dipergunakan untuk dua aktivitas yang berbeda. IQ,
berbagai kecerdasan laih dan skill pada akhirnya berguna dalam dunia pekerjaan.
Sedangkan SI pada akhirnya berguna untuk memenuhi takdir hidup
berpasang-pasangan dan melahirkan keturunan selanjutnya.
Baca juga:
Sexual Intelligence memberikan kesadaran baru pada setiap
individu untuk bisa memahami, melakukan dan menyelesaikan berbagai hal yang
berubungan dengan seks, seksual dan seksualitas. SI ibarat kompas yan
memberikan batasan, arah dan tujuan yang jelas dalam hidup yang ditakdirkan
untuk berpasang-pasangan.
Baca juga:
Semua Wanita Harus Memiliki
Kecerdasan Seksual
Semua Pria Ternyata Wajib Memiliki Kecerdasan Seksual
Semua Pria Ternyata Wajib Memiliki Kecerdasan Seksual
Sehingga setelah memasuki usia seksual, para remaja akan
mengenal percintaan yang sehat. Menggunakan SI sebagai kompas dengan berbagai
batasan yang dipahaminya agar bisa menentukan dan berjalan pada arah yang benar
demi tercapainya berbagai tujuan sempurna dimasa depan.
Karena cinta itu tidak hanya untuk masa sekarang. Cinta juga
meninggalkan sexual history masa lalu
yang tetap melekat seumur hidup kita. Cinta juga menjadi penyebab baik-buruknya
masa depan. Sehingga menjadi sangat bijaksana jika sejak dini, percintaan disadari
sebagai aktivitas yang harus dilakukan dengan kecerdasan yang paling
tepat.