Salam
bahagia,
Saya Bara Susanto, founder Lovology dan penulis buku Sexual Intelligence – Basic forRelationship Goals
Pada
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini, saya ingin
memberikan kajian untuk kekerasan terhadap perempuan berdasarkan riset saya
selama 9 tahun tentang “Pengaruh Perilaku
Seks, Seksual dan Seksualitas Dalam Pencapaian Semua Tujuan Hidup Manusia”.
Download riset saya (berisi potensi, masalah, hubungan sebab-akibat, solusi dan implementasi solusi)
Dalam
hal kekerasan terhadap perempuan, saya lebih fokus untuk membicarakan tindakan
prefentif atau pencegahan. Bahwa berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan
ternyata sangat-sangat memungkinkan
untuk dihindari sejak awal. Tidak hanya bagi wanita sebagai korban, tetapi juga
bagi pria atau sesama wanita sebagai pelakunya. Sehingga kekerasan itu sungguh
tidak perlu terjadi, atau mungkin bisa dihindari sebelum terjadi. Karena ternyata
ada potensi kekerasan yang bisa perkirakan sejak awal.
Apa
mungkin? Tentusaja sangat memungkinkan.
Maaf...
jika saya mencermati dengan kaca mata yang berbeda. Bukan karena saya adalah
seorang pria. Namun itu merupakan salah satu kesimpulan dalam riset saya. Bahwa
berbagai bentuk kekerasan adalah “akibat” yang harus dipahami “sebab” awalnya.
Lalu
apa sebab awalnya?
Potensi
terbesar terjadinya kekerasan seksual selalu berada pada area kebersamaan yang
intim, atau setidaknya antara korban dan pelaku telah saling mengenal. Inilah
sebab yang paling mendasar. Karena hingga saat ini kita (pria, wanita atau yang
merasa dirinya berbeda) belum memiliki ilmu tentang kebersamaan yang intim atau
ilmu tentang love and relationship.
Sebagai panduan yang memberikan batasan, arah dan tujuan yang jelas dari
hubungan kebersamaan (baik intim maupun tidak).
Sembilan
tahun merupakan waktu yang cukup panjang bagi saya untuk bisa memahami sebab-akibat
dari berbagai kejadian dalam kebersamaan untuk kemudian membuat solusi yang
tepat dari permasalahan ini. Bahkan hingga kini pun belum ada yang
mempublikasikannya. Sehingga kita selalu saja heboh dan baru tertindak ketika
sudah ada kejadian.
Mengapa
kita tidak membuat solusi prefentif sebagai tindakan awal yang jauh lebih
bijaksana dari pada tindakan pasca kejadian? Hingga akhirnya, saya akan lebih
banyak mengambil bagian pada “pencegahan” ini.
Solusi
itu kemudian saya publikasikan sebagai LOVOLOGY dan Sexual Intelligence (SI).
Lovology adalah ilmu yang paling tepat untuk mempelajari tentang Love And Relationship Goals Management. Sedangkan Sexual Intelligence (SI) adalah
kecerdasan yang paling sesuai untuk membentuk pola perilaku seksual dalam
berbagai aktivitas dalam kebersamaan.
Sexual
Intelligence (SI) inilah yang kemudian menjadi sebuah kesadaran baru setiap
manusia yang ditakdirkan untuk hidup berpasang-pasangan. Bahwa setiap fase kebersamaan
(ada 4 fase) harus dijalani dengan batasan, arah dan tujuan yang jelas. Dan
saya sepakat, jika kekerasan seksual pada perempuan memang sudah melewati
batasan, arah dan tujuan dari kebersamaan.
Selengkapnya
tentang Lovology dan Sexual Intelligence saya publikasikan dalam blog http://barasusanto.blogspot.co.id
Silahkan kontak saya melalui:
Email : barrasusanto@gmail.com
Mobile : +62 87862277709
Semoga
bisa memberi manfaat bagi kita semua. Terima kasih.