Pribadi yang sempurna itu ternyata tidak hanya bermodal IQ yang tinggi,
SQ yang baik dan EQ yang stabil. Karena ada SI yang menjadi pelengkapnya. Keempat
kecerdasan ini memiliki wilayah aktivitas dan goals yang berbeda. Lalu mengapa
IQ, SQ dan EQ tidak sepenuhnya berhubungan dengan SI?
Dari sekian banyak jenis kecerdasan yang kita ketahui, setidaknya
hanya tiga kecerdasan yang selama ini dianggap
menentukan kualitas pribadi dan keunggulan personal. Yaitu IQ atau Intelligence Quotient, SQ atau Spiritual Quotient, dan EQ
atau Emotional Quotient.
Sangking pentingnya, ketiga kecerdasan ini digunakan sebagai
jargon keunggulan di berbagai lembaga pendidikan. Baik formal maupun non
formal. Karena dianggap sebagai paket lengkap kecerdasan yang harus diberikan
sejak dini.
Fungsi lembaga pendidikan pun menjadi berkembang. Tidak hanya
meningkatkan IQ sesuai kurikulum pendidikan yang menjadi tujuan pendidikan itu
sendiri. Tetapi juga memberikan peningkatan SQ dan EQ. Bahkan hingga dewasa pun
banyak lembaga pelatihan yang memberikan
upskiling IQ serta motivasi SQ dan EQ.
Namun tanpa disadari, IQ, SQ dan EQ – nya hanyalah keunggulan
yang pada akhirnya lebih banyak digunakan untuk beraktivitas dan menemukan
solusi terbaik dalam dunia pekerjaan. Karena pada akhirnya setinggi apapun
pendidikan kita hanya akan digunakan untuk bekerja untuk mencapai Financial Goal.
Ternyata tanpa disadari pula, masih ada
ruang kecerdasan yang kosong sejak kita memasuki usia pubertas. Yaitu
kecerdasan yang berhubungan dengan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
pubertas dan sebab-akibat selanjutnya. Setelah melakukan riset selama 9 tahun,
saya menyebutnya sebagai SI atau Sexual Intelligence.
Sexual Intelligence (SI) bukanlah
kecerdasan yang berbau pornografi hanya karena mengandung kata “seksual”. Karena
SI telah menjadi sebuah kesadaran baru untuk menentukan masa depan yang lebih sempurna
sejak remaja. Yaitu sebuah kehidupan yang bergelimang kebahagiaan,
keharmonisan, kehebatan, kesuksesan dan kekayaan. Atau sebaliknya, menjadi rusak
masa depannya hanya karena perilaku seksual yang tidak ada batasan, arah dan
tujuan yang jelas.
SI pada akhirnya akan digunakan dalam beraktivitas dan
menemukan solusi terbaik dalam love and
relationship. Karena kita harus menerima takdir untuk hidup berpasangan dan
melahirkan keturunan selanjutnya sebagai salah satu dari Relationship Goal.
Artinya, kita menjadi sempurna bukan
hanya karena keunggulan IQ, SQ dan EQ tetapi juga karena memiliki SI. Karena love and relationship tidak sepenuhnya berhubungan denganIQ,
SQ dan EQ. Tentu saja kedatangan
masa pubertas akan berjalan beriringan dengan masa pendidikan formal.
Inilah yang akan menjadikan kita sebagai pribadi yang
sempurna. Ketika mampu beraktivitas sesuai dengan kecerdasannya. Karena pada
dasarnya, manusia memiliki 4 aktivitas kehidupan yang harus dijalani dengan
kecerdasan yang berbeda karena masing-masing
memiliki area aktivitas dan goals yang berbeda pula, yaitu:
Kehidupan Religi dengan SQ (Spiritual
Quotient)
SQ merupakan
kecerdasan untuk berhubungan dengan penilaian dosa dan pahala serta
aktivitasnya sesuai agama dan kepercayaannya. SQ menjadi spiritual relationship antara sesama manusia dan dengan Sang
Pencipta.
Kehidupan Finansial dengan IQ
(Intelligence Quotient)
IQ merupakan
kecerdasan yang berhubungan dengan penilaian benar dan salah serta aktivitasnya
sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki setiap individu. IQ menjadi personal relationship untuk menggabungkan
dan pengendalian berbagai ilmu pengetahuan .
Kehidupan Sosial dengan EQ (Emotional
Quotient)
EQ merupakan
kecerdasan yang berhubungan dengan penilaian baik dan buruk serta aktivitasnya dalam
berperilaku. EQ menjadi social
relationship untuk pengendalian perilaku secara individu dan saat bersama
subjek lainnya.
Kehidupan Percintaan dan Kebersamaan dengan
SI (Sexual Intelligence)
SI
merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan penilaian bahagia dan harmonis serta
aktivitasnya dalam kebersamaan yang intim. SI menjadi intimate relationship untuk pengendalian diri dan pasangan atas
batasan, arah , dan tujuan yang jelas.
Sehingga sempurna dan bijaksanalah jika
kita mampu beraktivitas dan membuat berbagai solusi permasalahan terbaik sesuai
dengan kecerdasan yang tepat. Karena IQ, SQ, EQ, serta berbagai kecerdasan
lainnya terbukti gagal jika harus dihadapkan dengan masalah love and
relationship yang memang harus menggunakan SI. Karena memang IQ, SQ, EQ, dan
berbagai kecerdasan lainnya tidak sepenuhnya berhubungan dengan SI.